Kalau soal kenapa diberi nama durian
sepertinya semua orang sudah paham karena diambil dari kulitnya yang
berduri. Memang hingga kini tidak ada yang bukti otentik siapa yang
menemukan dan menyantap buah durian pertama kali. Hanya beredar legenda
atau cerita rakyat mengenai asal usul buah durian ini. Dikutip dari apaon.wordpress.com berikut sebuah legenda yang bercerita mengenai sejarah asal usul buah durian..
“Diceritakan bahwa di zaman dahulu kala
di Filipina terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja
yang bernama Baron Mai. Raja Baron Mai mempersunting seorang permaisuri
muda yang sangat cantik jelita. Namun kebahagiaan raja hanya sesaat
setelah ia mengetahui ternyata permaisuri tidak mencintainya karena ia
sudah tua dan tidak tampan.
Demi mendapatkan cinta sang permaisuri,
maka sang raja pun mencari berbagai cara untuk meluluhkan hati sang
permaisuri. Akhirnya sang raja mendapat informasi ada seorang pertapa
sakti di Gunung Ipu yang bisa membantunya. Bergegaslah sang raja
berangkat kesana. Meski harus melalui medan perjalanan berat namun sang
raja sudah membulatkan tekadnya untuk menemui pertapa sakti tersebut.
Setelah menempuh waktu berhari-hari,
akhirnya sampai juga ia di Gunung Ipu dan bertemu dengan pertapa sakti
yang ia cari. Raja pun menceritakan permasalahannya dan meminta
pertolongan pada pertapa sakti. Melihat perjuangan raja maka pertapa
sakti pun bersedia menolong dengan meminta syarat dibawakan 12 sendok
susu kerbau, sebutir telor tabon dan setangkai bunga dari pohon tiruan.
Tanpa menunggu waktu, sang raja pun
memerintahkan seluruh penduduk kerajaan untuk mencari ketiga syarat yang
diminta oleh pertapa sakti. 12 sendok susu kerbau dengan mudah
didapatkan dari para peternak. Begitu juga denga telor tabon sudah
didapatkan. Namun masalah muncul untuk syarat yang terakhir yaitu
setangkai bunga dari pohon tiruan. Seluruh penduduk kerajaan hingga
pelosok negeri sudah mencari kesana-kemari namun tidak ada yang dapat
menemukan pohon tiruan ini.
Sang raja pun murung dan bersedih
kembali karena usahanya akan gagal. Hingga suatu malam datanglah seorang
peri baik hati yang bersedia menolong karena melihat niat baik dan
perjuangan raja. Peri baik itu berkata bahwa pohon tiruan yang raja cari
ada di sebuah hutan tempat para peri beristirahat dan bunga yang
diminta oleh pertapa sakti sering digunakan oleh para peri sebagai
penghias rambut.
Perjalanan menuju hutan tempat peri
tinggal memakan waktu lama karena letaknya sangat jauh. Begitu sampai
disana, peri baik itu kemudian berubah menjadi seekor burung kecil yang
memiliki sayang panjang. Ia lalu terbang menukik untuk mengambil
setangkai bunga indah yang ada di rambut seorang peri. Bunga tersebut
lalu ia bawa kehadapan raja. Tentu saja raja menjadi sangat gembira
karena semua syarat yang diminta pertapa sakti sudah berhasil ia
dapatkan.
Kemudian raja pun segera berangkat
kembali ke Gunung Ipu untuk menemui sang pertapa. Sesampainya disana,
pertapa pun memenuhi janjinya. Ia lalu mencampurkan sari bunga pohon
tiruan dengan susu kerbau ke telor tabon. Sang pertapa lalu memberikan
ramuan telor tersebut kepada raja dan meminta raja untuk menanam nya di
taman istana. Sang pertapa mengatakan bahwa permaisuri akan jatuh cinta
pada raja setelah memakan buah yang tubuh dari pohon itu. Namun sang
pertapa mengajukan syarat lagi yaitu jika raja mengadakan pesta maka
raja wajib mengundang sang pertapa ke istana.
Segeralah raja pulang dan menanam telor
itu di taman istana. Beberapa hari kemudian telor yang ditanam itu
tumbuh menjadi sebuah pohon besar dengan buah yang besar bulat dan
membangkitkan selera. Dengan tak sabar raja lalu memetik satu buah dan
memberikannya pada permaisuri. Tak diduga saat itu juga permaisuri
langsung jatuh cinta pada raja. Ternyata ramuan sang pertapa sangat
ampuh.
Raja pun menjadi sangat bahagia. Ia pun
merayakannya dengan mengadakan pesta besar di kerajaan. Seluruh penduduk
kerajaan diundang dalam pesta tujuh hari tujuh malam. Namun sang raja
lalai dan lupa memenuhi syarat terakhir dari sang pertapa yaitu
mengundangnya pada pesta kerajaan.
Sang pertapa pun murka karena raja
mengingkari janji nya. Pertapa sakti itu kemudian mengutuk buah pohon
ajaib itu menjadi buah dengan bau busuk dan durinya tajam. Jadilah buah
yang tadinya lezat dan menghadirkan cinta menjadi busuk dan durinya
tajam. Buah inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dan
asal usul buah durian.
Meski disuguhi aroma yang menyengat dan
kurang sedap namun kelezatan durian tidak dapat dipungkiri. Anda yang
mencicipinya pasti akan mengangguk setuju setelah merasakan kelembutan
daging buah nya yang seperti telor rebus, warnanya yang putih seperti
susu dan rasanya yang legit dan manis seperti sari madu.
http://durianpontianak.com/legenda-asal-usul-buah-durian/
numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*